Sabtu, Februari 07, 2009

Beracun Bukan Berarti Tak Berguna


Saat ini sedang marak pemberitaan tentang pohon beracun yang banyak digunakan sebagai tanaman hias dan juga pohon pelindung di kota-kota besar. Seperti Bandung dan Jakarta yang sedang marak dengan pemberitaan tentang tanaman beracun.
Menurut pakar biologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Taufikurahman, di Kota Bandung memang banyak tanaman yang mengandung racun. Bahkan dengan sangat mudah ditemui di sisi jalan.
Salah satunya yaitu oleander atau bunga mentega di sepanjang Jln. Ir. H. Juanda. Diungkapkannya, tanaman perdu tersebut dapat mematikan jika daunnya dikonsumsi manusia. Bahkan, sepucuk daun bunga mentega dapat mematikan orang dewasa.
Selain oleander, sejumlah tanaman lainnya, yaitu alamanda, saga, kecubung, dan datura. Dijelaskan Taufikurahman, getah alamanda dan biji saga dapat menyebabkan terganggunya sistem pencernaan.
Kendati demikian, tanaman yang beracun tersebut tidak akan berbahaya, jika tidak dikonsumsi oleh manusia. “Racun itu sebagai proteksi tanaman terhadap serangan serangga. Agar serangga tidak menyerang tanaman itu,” katanya. Tanaman lainnya yang dapat mengganggu kesehatan manusia, yaitu acacia mangium. Serbuk bunga pohon tersebut, dapat menyebabkan alergi bagi manusia.
Pohon Cerbera Adollam Gaertn atau lebih dikenal dengan nama pohon “Bintaro” yang berasal dari daratan Sumatra ini saat ini sedang ramai dibicarakan karena berdasarkan hasil penelitian ternyata getah pohon ini bergetah dan memiliki buah yang beracun dan berbahaya bagi manusia. Namun berdasarkan hasil penelitian di Kebun Raya Bogor Jawa Barat ternyata diketahui bahwa Kulit dan daun dari pohon Bintaro ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat obat tradisional. Biji dari buah pohon Bintaro dapat dijadikan sebagai bahan dasarminyak lampu.
Pohon beracun lainnya yaitu pohon Jelutung yang dengan nama latin “Dyera Costulata” dapat dijadikan bahan dasar karet. Tanaman lainya yaitu Teratai raksasa dengan nama latin “Victoria Amazonica” yang berasal dari Brazil dapat diambil bijinya untuk bahan pembuat obat tradisional. Tanaman Tongkat bisu atau disebut juga Lance, getahnya dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Pohon Rengas mengeluarkan getah yang berwarna bening yang dapat menimbulkan iritasi kulit kronis.
Apakah berarti tanaman tersebut harus dimusnahkan?
Tidak bijak rasanya jika kita langsung memusnahkan tanaman/ pohon tersebut tanpa dipikir panjang terlebih dahulu, tanpa mempertimbangkan krugian dan manfaatnya. Karena selain mempunyai racun yang merugikan tetapi masih mempunyai manfaat bagi manusia, seperti; peneduh, keindahan, mengurangi polusi, bahan baku obat tradisional, bahan baku pembasmi serangga dll.
Langkah yang mungkin dapat dijadikan solusi :
  1. Biarkan tetap tumbuh tapi di kasih papan peringatan bahwan pohon tersebut berbahaya (kalau bisa sebutkan secara spesifik misal: getahnya dapat menyebabkan iritasi, bijinya beracun dll.)
  2. Tanam di daerah yang tidak mudah di jangkau manusia, terutama anak-anak kecil.
  3. Untuk tanaman yang beracun/menimbulkan bahaya dapat di kasih pagar pengaman di sekelilingnya.
  4. Perbanyak sosialisasi tentang manfaat dan bahaya dari berbagai macam jenis pohon.
  5. Adakan lomba penelitian untuk menanggulangi maupun mengurangi bahaya dari pohon/ tanaman tertentu.
  6. dll. tentunya

thanks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar